Kamis, 08 September 2011

Keraton Yogyakarta Luncurkan Mushaf Al- Quran


Kementerian Agama menyambut baik penulisan ulang mushaf Al-Quran Keraton Yogyakarta, yang peluncurannya dilakukan bertepatan peringatan Maklumat 5 September 1945. "Kami menyambut baik upaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menerbitkan mushaf Al-Quran versi keraton. Ini akan menambah khasanah budaya Islam di Tanah Air," kata H Muhammad Samidin Nashir, Direktur Lembaga Percetakan Al-Quran Kementrian Agama RI, saat peluncuran mushaf Al-Quran Keraton Yogyakarta di Pagelaran Keraton setempat, Senin (5/9) malam.

Langkah ini diharapkan bisa melengkapi kebutuhan Kitab Suci Al-Quran di Tanah Air yang mencapai 45 juta eksemplar. Selama ini pencetakan Al-Quran mencapai 225 ribu eksemplar, sebagian besar dipenuhi swasta. Bersamaan dengan peluncuran mushaf Al Quran versi keraton itu diterbitkan pula penanggalan Sultan Agungan yang mengacu sistem qomariyah (bulan-Red). 
Acara dimeriahkan penampilan Emha Ainun Nadjib bersama grup musik Kyai Kanjeng. Melantunkan aneka komposisi lagu, seperti Tombo Ati karya Sri Sultan Hamengku Buwono IX hingga Medley Nusantara yang bersumber dari lagu-lagu daerah Bali, Palembang dan lainnya. Acara dihadiri Ketua Umum Yayasan Raja Nusantara Mahmud Badarudin, Duta Besar Negara Brunei Darussalam, mantan Ketua Umum DPP Golkar Akbar Tanjung, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin.
Kerabat Keraton Yogyakarta GBPH Joyokusumo sebelum menyerahkan mushaf ke Sultan Hamengku Buwono X, secara khusus membacakan surat Al Fatihah. Ia berharap penerbitan ulang mushaf Al-Quran versi keraton itu bisa menjadi pedoman bagi Keraton Yogyakarta khususnya dan masyarakat umumnya, melalui dibaca, dipelajari dan diamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya. "Semoga banyak yang ingin membaca dan mengamalkan," harap Gusti Joyo.
Proses pelaksanaan dan pembaharuan mushaf ini dilangsungkan bertahap. Naskah aslinya disebut nyaq berusia 212 tahun, ditulis tangan oleh abdi dalem keraton